7 Tokoh Kebudayaan
7 Tokoh Kebudayaan Dalam Negeri dan Luar
Negeri
1. Margaret Mead
Mead seorang pelopor antropologi budaya, lahir pada tanggal 16 desember 1901 di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat dan dibesarkan di kota Dolyestown. Ia dibesarkan di dalam keluarga yang menjunjung tinggi etos akademik. Ayahnya adalah seorang guru besar ekonomi di sebuah universitas, sementara ibunya seorang aktivis sosial.
Mead menyandang gelar sarjana psikologi di Barnard College pada tahun 1923 dan mendapatkan gelar Ph.D dari Universitas Columbia pada tahun 1929 dibawah bimbingan antropologi Amerika Serikat terkenal. Franz Boas. Pada tahun 1926 Mead bergabung dengan American Museum of Natural History, New York City sebagai pembantu kurator, dan akhrinya menjadi kurator etnologi museum itu dari tahun 1946 gingga tahun 1969. Lalu Mead menutup usia pada 15 November 1978 di New York City, dalam usia 76 tahun.
Menurut Mead Kebudayaan memiliki makna bahwa seluruh kompleks prilaku trandisional yang telah dikembangkan oleh ras manusia yang secara berturutan dipelajari oleh masing-masing generasi.
2. Ruth Benedict
Ruth Benedict adalah seorang antropologi budaya terkenal dari Amerika yang mempelajari aspek masyarakat maju, karyanya banyak yang berfokus pada budaya dan kepribadian. Ruth Benedict lahir sebagai Ruth Fulton pada tanggal 5 Juni 1877, di utara New York state. Ayahnya adalah seorah ahli bedah dan ibunya pernah belajar di Vassar College. Tetapi beberapaminggu setelah adiknya Margery lahir, Ayah Benedict meninggal dunia.
Benedict diperkenalkan ke antropologi pada tahun 1909 saat dia menghadiri sekolah baru penelitian sosial. Menurut mead, ini awalnya merupakan upaya untuk mengisi waktunya sementara dia menunggu dengan sabar untuk memiliki anak.
Karya Benedict paling terkenal adalah Patterns of Culture (1934) dimana dia menyatakan bahwa setiap kebudayaan berasal dari potensi manusia selama periode waktu tertentu.
3. Prof. Dr. Koentjoroningrat
Profesor Doktor Koentjoroningrat lahir pada tanggal 15 Juni 1923 di Sleman, Yogyakarta. Merupakan anak tunggal dari pasangan R.M. Emawan Brotokoesomo dan R.A. Pratisi Tirtotenojo, ayahnya adalah seorang pamong praja di lingkungan Pakualaman dan ibunya sering diundang sebagai penerjemah bahasa Belanda oleh keluarga Paku Alam.
Seorang antropologi yang berniat mengembangkan antropologi dan memberikan sumbangan terhadap upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Ketertarikan Koentjoroningrat dibidang ilmu antropologi berawal ketika ia menjadi asisten Prof.G.J Held, guru besar antropologi UI, yang mengadakan penelitian lapangan di Sumbawa.
Sarjana Sastra Bahasa Indonesia dari Universitas Indonesia pada tahun 1952. Kemudian Ia melanjutkan pendidikannya di Yale University Amerika Serikat dan meraih gelar M.A dibidang antropologi tahun 1956. Selanjutnya, tahun 1958 ia meraih gelar doktor antropologi dari Universitas Indonesia.
Dia terkena stroke sejak 1989 lalu meninggal pada tanggal 23 Maret 1999 di Jakarta pada umur 75 tahun.
4. Franz Boas
Franz Boas dikenal sebagai bapak antropologi Amerika-Jerman dan dihormati sebagai pendiri antropologi modern yang menerima gelar doktornya dalam bidang fisika. Ia mendapat julukan Father of American Anthropology. Ia lahir di Minden, Westphalia pada tanggal 9 Juli 1858. Kedua orang tuanya adalah peneliti mengenai Yahudi.
Boas menerima gelar doktor dalam fisika dari Universitas Kiel pada tahun 1881. Pada tahun 1883, Ia menuju Pulau Baffin dan melakukan penelitian geografis tentang dampak lingkungan disik pada imigrasi suku Inuit asli. Pendekatan yang ia lakukan bukan hanya pendekatan antropologis saja tetapi geografis juga.
Menurut Boas dalam prinsip relativisme kebudayaan, bahwa semua kebudayaan adalah sama dan dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada bagi Boas yang disebut kebudayaan terbelakang atau maju. Semua kebudayaan harus dipandang sebagai dirinya sendiri.
5. Parsudi Suprlan
Prof. Dr. Parsudi Suparlan (lahir di Jakarta, 3 April 1938 – meninggal di Ciputat, Tanggerang Selatan, Banten, 22 November 2007 pada umur 69 tahun) adalah seorang antropolog Indonesia. Ia memiliki kepakaran dalam bidang antropologi perkotaan, kemiskinan perkotaan, dan multikulturalisme. S1 Antropologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia diselesaikannya pada tahun 1964. Pada tahun 1970 memperoleh kesempatan belajar di Universitas Illinois, Amerika Serikat, yang kemudian menyelesaikan MA pada tahun 1972 serta Ph.D dalam bidang Antropologi pada tahun 1976.
Pada tahun 1961, diangkat sebagai asisten dosen dari Prof. Harsya W. Bahtiar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan sebagai dosen tetap sejak tahun 1963. Kegiatan mengajar tetap dilakukan hingga wafatnya pada program S1, S2, S3 Antropologi FISIP UI di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Program S2 dan S3 Ilmu Kepolisian, Universitas Indonesia; Program S2 Kajian Wilayah Amerika UI dan menjabat sebagai Ketua Program Kajian tersebut sejak 1998.
Pada tahun 1999, Suparlan mendirikan Jurnal Polisi Indonesia dan menjadi Pimpinan Redaksinya sejak saat itu.
Parsudi Suparian, mengatakan budaya akan melandasi segala perilaku dalam masyarakat, karena budaya merupakan pengetahuan manusia yang seluruhnya digunakan untuk mengerti dan memahami lingkungan & pengalaman yang terjadi kepadanya.
6. E.B. Taylor
Edward Burnett Taylor (2 Oktober 1832 - 2 Januari 1917) adalah Antropolog dari Inggris yang berdiri mewakili evolusionisme budaya yang ia tampakkan dalam karya-karyanya Primitive Culture dan Anthropology, ia mendefinisikan konteks penelitian ilmiah antropologi, berdasarkan teori evolusi Charles Lyell.
E.B.Tylor dianggap oleh banyak orang sebagai tokoh pendiri ilmu antropologi sosial, dan karya ilmiah itu dilihat kontribusinya pada disiplin Antropologi yang mulai terbentuk di abad ke-19.
Bagi E.Taylor, seorang ahli antropolog semestinya mempelajari sebanyak mungkin kebudayaan yang sangat beragam di muka bumi, mengumpulkan semua unsur-unsur kebudayaan yang kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan persamaan unsur tersebut agar tampat tahapan-tahapan evolusi kebudayaan.
Animism
↓
Dinamism
↓
Politheism
↓
Monotheism
↓
Atheism
7. R. Soekmono
Drs. R.
Soekomo lahir di Ketanggungan, kabupaten Brebes, 14 Juli 1922 dan meninggal di
Jakarta, 9 Juli 1997 pada umur 74 tahun. Ia adalah salah satu arkeolog dari
Indonesia dan pernah memimpin proyek pemugaran Candi Borobudur pada tahun
1971-1983.
Soekmono termasuk dalam arkeolog pertama bangsa Indonesia yang berhasil menyelesaikan gelar sarjananya pada tahun 1953 dari Fakultas Sastra di Universitas Indonesia. Soekmono merupakan orang Indonesia pertama yang lulus sebgai doktorandus dalam bidang studi arkeologi. Setelah lulus tahun 1953, pada tahun itu juga ia diangkat sebagai Kepala Dinas Purbakala Republik Indonesia. Jabatan itu terus dipangkunya hingga tahun 1973. Tahun 1970 ia dipercaya pemerintahan untuk memimpin Ptoyek Pemugaran Candi Borobudur, sebuah proyek besar yang didanai oleh pemerintah RI dan UNESCO.
Pada tahun 1978 ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Kemudian pada tahun 1986-1987 sebagai Guru Besar tamu di Rijksuniversiteit te Leiden, Belanda.
Menurut R. Seokmono menerangkan bahwa budaya adalah hasil kerja atau usaha manusia yang berupa benda maupun hasil buah pemikiran manusia dimasa hidupnya.
Soekmono termasuk dalam arkeolog pertama bangsa Indonesia yang berhasil menyelesaikan gelar sarjananya pada tahun 1953 dari Fakultas Sastra di Universitas Indonesia. Soekmono merupakan orang Indonesia pertama yang lulus sebgai doktorandus dalam bidang studi arkeologi. Setelah lulus tahun 1953, pada tahun itu juga ia diangkat sebagai Kepala Dinas Purbakala Republik Indonesia. Jabatan itu terus dipangkunya hingga tahun 1973. Tahun 1970 ia dipercaya pemerintahan untuk memimpin Ptoyek Pemugaran Candi Borobudur, sebuah proyek besar yang didanai oleh pemerintah RI dan UNESCO.
Pada tahun 1978 ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Kemudian pada tahun 1986-1987 sebagai Guru Besar tamu di Rijksuniversiteit te Leiden, Belanda.
Menurut R. Seokmono menerangkan bahwa budaya adalah hasil kerja atau usaha manusia yang berupa benda maupun hasil buah pemikiran manusia dimasa hidupnya.
Komentar
Posting Komentar